Tiga Nelayan Asal Desa Popareng Yang Hilang Tidak Ditemukan


Minahasa Selatan, MediaSulut.Com  -  Pencarian terhadap 3 nelayan asal desa Popareng, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan telah dihentikan setelah proses pencarian memakan waktu 7 hari tanpa ditemukannya ketiga nelayan tersebut ketika dinyatakan hilang saat melaut (18/01/2019)

Kepala Pos Basarnas Amurang, Maryoto. Kepada awak media menyampaikan. "Bahwa sesuai SOP pencarian ketiga nelayan tersebut telah selesai, karena telah melebihi 7 hari pencarian korban, semenjak ketiga nelayan tersebut berangkat melaut pada tanggal 27 Desember 2018 dan tidak kembali lagi kemudian dinyatakan hilang, upaya penyelamatan  terhadap 3 nelayan asal desa Popareng sampai dinyatakan dihentikannya proses pencarian belum juga ditemukan," jelasnya.

"Adapun ketiga nelayan desa Popareng yang dinyatakan hilang sebagai berikut : 1) Arter Winokan, Laki-Laki, 24 Thn, Popareng 27 April 1992, Kristen, Nelayan, Popareng Jaga VI, Kec. Tatapaan. 2) Sisko Siow, Laki-Laki, 25 Thn, Popareng, 09 Maret 1993, Kristen, Nelayan, Popareng Jaga I, Kec. Tatapaan. 3) Frangky Kakotik, Laki-Laki, 27 Thn, Sangier, 18 Oktober 1991, Kristen, Nelayan, Popareng, Jaga I, Kec. Tatapaan. Sampai saat ini belum ditemukan," paparnya.

Hal senada juga disampaikan oleh  Kasat Pol Air Polres Minsel Iptu Koyuko mengatakan bahwa "Upaya penyelamatan tim gabungan terhadap 3 nelayan asal desa Popareng sampai saat ini belum ditemukan dan pencarian telah dihentikan karena telah melebihi batas waktu yang ditetapkan," tambah Koyuko.

Pada saat terpisah ketika dihubungi Kapolsek Tumpaan Iptu Duwi Galih, SIK menyampaikan hal serupa bahwa "Pencarian 3 nelayan asal desa Popareng sampai saat ini masih nihil dan proses pencarian telah dihentikan karena telah melebihi batas waktu yang ditetapkan,"tutupnya.

Seperti diketahui, 3 nelayan asal Kabupaten Minsel yang hilang saat melaut. Mereka berlayar dengan 9 perahu lainnya pada 27 Desember 2018. Mereka menuju perairan Manado tua dengan posisi kira-kira 1°39’0.87″N-124°39’52.31″E. Saat itu kondisi laut berombak tinggi disertai hujan dan angin kencang. Sembilan perahu akhirnya berhasil kembali ke desa Popareng. Sayangnya, perahu yang digunakan ketiga korban tidak kunjung tiba di Desa Popareng. Diduga, perahu yang mereka gunakan mengalami kecelakaan laut.


Cleen.

Lebih baru Lebih lama