Penganiayaan Berdarah Gegerkan Warga, Polres Minut Buru Pelaku

Kondisi Korban setelah di sabet parang oleh pelaku

MINUT, MediaSulut.Com - Peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia menggegerkan warga Desa Klabat dimana seorang lelaki bernama Amsar warga Keluraha Karondoran Lingkungan I Kecamatan Ranowulu Kota Bitung harus meregang nyawa akibat sabetan Senjata tajam (Sajam) dari pelaku yang berinisial SM alias Sabdi warga Desa Kalabat Jaga VIII Kecamatan Dimembe.

Kapolres Minut AKBP Grace Rahagbau melalui Humas Polres Minut Brigadir Indra Rochmad mengungkapkan, kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian terjadi di wilayah hukum Polres Minut dan saat ini sedang dalam penyelidikan Sat Reskrim Polres Minut.

"Peristiwa terjadi di wilkum polres minut dan saat ini sedang dalam penanganan sat reskrim polres Minut," ungkap Rochmad Selasa, (6/7).

Sementara, Kasat Reskrim AKP Fandi Ba’u mengungkapkan bahwa menurut sejumlah saksi yakni RA (34) dan JL (24) menerangkan kejadian berawal sekitar pukul 20.15 wita, saat tersangka dengan menaiki kendaraan roda 4 melewati desa Klabat, tepat di depan masjid AL-Ikhsan, dan korban berteriak supaya orang yang ada didalam mobil turun dengan menggunakan bahasa lokal Manado "hei turun ngana" dan korban melempari mobil sehingga kaca belakang mobil tersebut pecah. 

"Saat itu, tersangka sampaikan ke saksi yang mengendarai mobil untuk berhenti dan tersangka langsung turun dengan menggunakan parang yang langsung dilayangkan ke arah badan korban sehingga korban jatuh tertelungkup diaspal," ungkap Kasat Reskrim.

Dikatakannya pula, setelah pihaknya mendapatkan laporan, anggota langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan langsung membawa korban ke RSU Walanda Maramis untuk mendapatkan pertolongan, namun sayang korban sudah meninggal dunia.

"Karena korban sudah meninggal, langsung dibawah ke RS Bhayangkara guna melakukan outopsi," jelas Kasat Reskrim.

Penanganan Kasus pembunuhan tersebut pun terus digencarkan dimana pihak Kepolisian Polres Minut masih mencari pelaku Sabdi yang melarikan diri setelah melakukan penganiayaan berdarah tersebut.

"Anggota kami terus mencari keberadaan tersangka, guna mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum," tegasnya.

 (erga)

Lebih baru Lebih lama