Kopi Langowan Masuk Visit Pesona Minahasa

Cakrawala Massie (kiri), Kurnia Yudhistira Kartanegara Sairin (kanan). 
MINAHASA, MediaSulut.Com - Untuk menunjang Visit Pesona Minahasa, program Pemerintah Kabupaten Minahasa tahun 2017, sebuah komunitas anak muda Langowan berenacana mengangkat dan mempromosikan produk local berupa tanaman kopi hasil asli pertanian Langowan.

Iya, betul..ini suatu bentuk dukungan kami warga Langowan terhadap Pemda Minahasa dalam program Visit Pesona Minahasa,” ungkap Cakrawala Massie, salah satu Penasehat Langowan Coffee Community (LCC) dikediamannya di Desa Karumenga, Langowan Utara, Minahasa, Jumat (18/11/2016) sore saat menikmati suguhan kopi bersama Owners Barista Blues Café Langowan, Kurnia Yudhistira Kartanegara Sairin.

Lebih lanjut Massie mengatakan, Apabila tamu maupun turis mancanegara datang pada Visit Pesona Minahasa khususnya di Langowan kami telah siap dengan menu masakan Langowan dan minuman khas seperti “Kopi Langowan” ditangani Barista dengan standar Internasional.

Menanggapi hal tersebut, Kurnia Yudhistira selaku Barista mengatakan, dirinya berupaya merekrut beberapa anak muda untuk membangun sebuah komunitas dengan nama Langowan Coffee community ( LCC) agar anak muda di wilayah Langowan menjadi penikmat kopi bukan Pecandu Alkhol seperti Cap Tikus (CT).

“Di Langowan banyak anak muda mudi kurang beruntung. Untuk itu kita mencoba mengajak teman-teman untuk datang di komunitas kita. Kita akan bekali dorang dengan skil sebagai seorang Barista, nanti tinggal mengurus sertifikat cari pekerjaan. Karena Barista banyak dibutuhkan café-café dengan gaji yang tinggi,” terang Kurnia Yudhistira Kartanegara Sairin yang akrab disapa Yudhi,.

Membuat secangkir kopi Espresso paling banyak  14 gram sari kopi, volume air 30 miligram. Air yang digunakan bukan air mendidih namun air dengan tingkat titik didih 80 s/d 95 derajat celcius.

“Untuk mendapatkan kenikmatan saat minum minuman kopi, seduh atau racik kopi seharusnya tidak boleh air panas dan tidak boleh air dingin. Kalau air panas diatas 95 derajat celcius, kopi berasa hangus dan dibawah 80 derajat celcius minuman kopi terasa asam,” kata Yudhi salah satu pentolan Belwish Café Bandung.

Dirinya melanjutkan, setiap kopi shop ada single origin biasanya single orign identik dengan kopi eksport. Di Indonesai memiliki single origin seperti Aceh Gayoh, Balikin Tamani, Flores Ban Jawa, Kopi Java. Sementara Jawa Barat ada Kopi single origin dari daerah-daerah sendiri seperti Sumedang, Papandayan, Cimahi.

Torang mo beking single origin dari Minahasa khusus Langowan.  Torang mencoba mengangkat kopi tradisional mar kalau kopi kurang maju dipasaran baru pake kopi Barista. Karena ditangan Barista jenis kopi apa jasa pasti jadi enak dengan berbagai metode dan rasa,” bebernya.

Yudhi berharap kedepan, inovasi barunya ini mendapat perhatian Pemerintah berupa kerjasama menyediakan lahan dan bibit kopi bagi petani kopi di wilayah Langowan.

Penulis: Vendry Karamoy
Lebih baru Lebih lama