Ketua TPPKK Minahasa Hadiri TTG Nasional


NTB, MediaSulut.Com - Menteri Desa PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo membuka pagelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional XVIII Tahun 2016 dihadiri sekira 3.905 peserta (sumber: Lombok Post) termasuk peserta dari Minahasa yakni Ketua TP PKK Minahasa, Olga Sajow-h bersama Kaban BPMPD, Djefry Sajow di Islamic Center, Jalan Udayana Mataram, Provinsi NTB pada Rabu (23/11) siang.

Di depan ribuan peserta, Menteri Eko Putro Sandjojo mengungkapkan Indonesia adalah bangsa yang dikaruniai banyak berkah oleh Tuhan Yang Maha Esa.

“Kita dikaruniai lahan tropis nomor 2 terbesar di dunia, garis pantai terbesar nomor 2 di dunia, jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia, menjadi negara demokrasi terbesar nomor 3, suku budaya salah satu terbesar di dunia. Jika di dunia ada kurang lebih 5000 suku bangsa dan adat istiadat, 1200 ada di Indonesia," ungkap Menteri.
Lebih lanjut dikatakannya, Indonesia termasuk dalam negara dengan kekuatan ekonomi nomor 16 terbesar di dunia. Sementara, Negara Eropa masuk G-20 hanya 4 negara.

"Jika kita bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi seperti ini diperkirakan Indonesia akan mencapai kekuatan nomor lima sampai tujuh di dunia. Ini karena kita telah berhasil melepas diri dari penjajahan di Indonesia, kita berhasil melepas diri dari negara penjajah karena kita semua," terang Menteri.

Menteri berharap, adanya teknologi ini bisa menyebarkan informasi lebih besar sehingga persatuan dan kesatuan bangsa bisa dijaga. Kedepannya Indonesia mampu menjadi Negara yang besar.

Sebelumnya, kegiatan ini diawali dengan laporan Dirjen PPMD, Ahmad Yustika. Pada kegiatan tersebut dihadiri Gubernur NTB, Dr TGH Zainal Majdi, para Gubernur, Bupati, Walikota, para Kepala BPMPD dan TP PKK se-Indonesia. Sementara Kabupaten Minahasa, selain Ketua TP PKK dan Wakil Ketua Ny Jean Mangala-P, turut hadir diantaranya, Ny Siska Siagian-M, Ny Fie Tampi-W, Wasek Marina Singkoh, Bendahara Dra Diane Tengker, Waben Jenny Maweru beserta 17 anggota lainnya.
Lebih baru Lebih lama