Suot : GAMKI Minsel Memaknai Kemerdekaan Dengan Belajar Sejarah

Minahasa Selatan, MediaSulut.Com - Dalam memaknai Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76, salah satu kegiatan yang biasa dilaksanakan adalah ziarah ke  makam Pahlawan. Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan sebuah negara yang bernama Republik Indonesia. 

GAMKI Minsel dalam momentum kemerdekaan ini melaksanakan ziarah dan tabur bunga dibeberapa makam Pahlawan berdarah Minahasa yang dimakamkan di Minahasa Selatan.

“Ziarah dan tabur bunga memang sudah lazim dilaksanakan pada hut kemerdekaan RI, tetapi pada momen ini, GAMKI Minsel bukan hanya sekedar ziarah dan tabur bunga saja, tetapi memahami apa saja yang dilakukan oleh para pejuang tersebut melalui pembelajaran sejarah” Ucap Wulan Suot, Ketua GAMKI Minsel.

Adapun Makam Pahlawan yang dikunjungi oleh GAMKI Minsel yaitu :

1. Dr. Augustine Magdalena Waworuntu, Lahir di Manado 4 Juni 1899 dan meninggal pada 21 November 1987. Beliau adalah Walikota Perempuan Pertama di Indonesia juga Walikota kedua Manado Tahun 1950-1951. Beliau juga adalah Lektor Kepala di Jurusan Sastra Universitas Indonesia (UI) dan Pegawai Tinggi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2021. Sosok Nona Tiene, sapaan akrab Augustine Waworuntu, adalah Tokoh Senior GMKI. Makamnya di Matani, Tumpaan.

2. Taman Makam Pahlawan Amurang yang terletak di Kelurahan Bitung. 

3. Dr. Roland Tumbelaka, beliau adalah Anggota Bestuur over de Protestanche Kerken in Nederlandsch – Indie (Badan Pengurus tertinggi dari Gereja Masehi Injili  Hindia-Walanda) Tahun 1943. Dr. Roland turut mendirikan organisasi Persatuan Minahasa Tahun 1927, mendirikan KGPM tahun 1933 dan GMIM tahun 1934.

4. Eduard W. G. Graafland, beliau adalah Anggota Asosiasi/Perserikatan Penginjil di Minahasa. Beliau lahir pada tanggal 18 April 1860 dan Meninggal tanggal 22 Mei 1924.

5. Prof. Dr. (Med.) Semuel Jusof Warouw (1900-1983), pernah menjadi perdana Menteri dalam Kabinet III Negara Indonesia Timur (NIT) antara 11 Oktober – 15 Desember 1947 dan merangkap jabatan sebagai Menteri Kesehatan NIT.

Sejarah Pahlawan ini sudah di kupas oleh seorang Sejarawan Minahasa, Bode Talumewo yang saat itu bersama GAMKI Minsel berziarah bersama. 

“Belajar sejarah itu penting, bagaimana kita bisa mencontohi dan mencintai pahlawan kita, jika kita tidak mengenal mereka. Sangat beruntung ziarah kali ini boleh bersama dengan seorang Sejarawan Minahasa, Ka Bode Talumewo” jelas Mecky Tumbuan, Wakil Bendahara GAMKI Minsel.

Selanjutnya Wulan Suot menyampaikan “Perlu ada perhatian khusus dari Gereja dan Pemerintah terkait Makam para Pahlawan. Contohnya makam anak dari seorang Penginjil Nicholas Graafland, yaitu Eduard W. G. Graafland, makam tersebut butuh pemugaran, beruntung GAMKI Minsel didampingi oleh Sejarawan Minahasa, Ka Bode Talumewo, kalau tidak kita tidak akan tahu klo disitu ada makam Penginjil".

Maikel Pontoh sebagai Wakil Ketua GAMKI Minsel menambahkan “Taman Makam Pahlawan juga, untuk data nama-nama Pahlawan banyak yang sudah tidak terbaca, perlu dipugar juga”

“Memaknai Kemerdekaan dimasa Pandemi ini, sebagai Pemuda kita jangan hanya berpangku tangan, ayo kita gaungkan Kemerdekaan melalui sumbangsih pelayanan dalam membangun Negeri tercinta ini agar Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh” Tutup Wulan.

Cleen 

Lebih baru Lebih lama