Astaga, Warga Manado Komsumsi Air Limbah!

MANADO, MediaSulut.com – Masyarakat Kota Manado patut berhati-hati dalam mengkonsumsi air minum. Pasalnya, air yang disalurkan PT AIR Kota Manado terdeteksi positif mengandung limbah. Artinya, sangat disayangkan bagi sekira 25 ribu pelanggan (data BPS Manado 2014) PT AIR, karena harus mengkonsumsi air tidak layak. Dan, bahayanya masyarakat yang mengkonsumsi air mengandung limbah B3, bisa mendapatkan gangguan kesehatan. Seperti adanya efek akut: kerusakan susunan syaraf serta kerusakan sistem pencernaan (lihat grafis).

Menurut peneliti lingkungan Universitas Sam Ratulangi, Richi Sondakh, air yang diproduksi PT AIR positif mengandung limbah bahan berbahaya beracun (B3).  Penyebabnya, sumber air PT AIR diambil dari Sungai Tondano, telah tercemar oleh limbah oli.

“Saya sudah melakukan uji sampel di Sungai Tondano. Dan terbukti, dari hasil laboratorium Sungai Tondano positif mengandung limbah B3. Hal itu disebabkan banyaknya usaha bengkel diduga hanya membuang sisa limbah oli ke sungai. Artinya, kualitas sungai semakin berbahaya untuk dijadikan air yang konsumsi masyarakat,” ungkap Sondakh, kemarin.

Lanjutnya, limbah sendiri merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Keadaan tersebut bisa ditemukan di pemukiman warga, sebab di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan dan ditemukan.

“Limbah sendiri sejatinya sangat tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Sebab, bila ditinjau secara kimiawi itu terdiri dari senyama organis dan anorganik. Sehingga, kualitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Sebab itu, sangat diperlukan penanganan terhadap limbah yang dimaksud,” kata Sondakh.
Dia pula menyatakan, pemerintah harus komitmen dengan keadaan seperti ini. Karena menyangkut bahaya lingkungan, seharusnya ada sanksi tegas kepada siapa saja yang ditemukan dengan sengaja membuang limbah ke badan sungai. Sebab, sekalipun disediakan tempat untuk menampung oli, namun selalu saja hasil tampungan tersebut dibuang ke sungai.

“Jika tidak ditindak dengan tegas, maka ini akan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Sebab, bukan hanya limbah B3 tapi juga Bacteriologi yang ditemukan saat ini statusnya di atas ambang. Ini menunjukan tren buruk bagi semua pengguna air di Kota Manado, khususnya kualitas air baku yang digunakan PT Air sejauh ini,” terang Sondahk.

Di sisi lain, masyarakat yang ada masih banyak yang mengkonsumsi air permukaan tanah. Sementara, rata-rata kandungan air tanah yang dekat dengan bengkel telah tercemar limbah B3. Sehingga, dengan keadaan seperti ini, diharapkan pemerintah membentuk badan tersendiri, khususnya untuk membidangi permasalahan kualitas air.

“Lebih mengerikan lago, dari jumlah 360 perusahaan penyalur air bersih, hanya 20 di antaranya yang dinyatakan sehat. Sementara, PDAM dan PT Air Manado selaku penyalur belum mendapatkan property gold dan green yang merupakan syarat utama selaku penyalur. Di sisi lain, penanganan terhadap kuman E Coli sejauh ini masih menggunakan klor, yang diketahui merupakan sebuah benda yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,” ungkapnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Manado Heri Saptono ketika dikonfirmasi mengatakan, baru akan menindaklanjuti terkait informasi yang diperoleh.

“Segera kita akan telusuri mengenai infrormasi yang diterima,” singkat Saptono.

Terpisah, Direktur Utama PT Air Manado Ir Otniel Kojansow melalui Direktur Teknik Vicky Silinaung ST MSi mengatakan jika masalah limbah B3, tepatnya pencemaran oli disungai dipersoalkan, maka itu harus ditanyakan ke Dinas Tata Kota (Distakot). Sebab, saat ini banyak sekali terdapat bengkel kecil maupun besar yang lokasinya berada berdekatan dengan sungai. Termasuk juga yang berada di samping jalan raya.

“PT Air menggunakan bahan baku air yang diperoleh dari sungai. Hanya saja, jika yang dipersoalkan masalah limbah B3 seperti oli, maka tepatnya itu urusan Distakot untuk menangani penataan pembangunan bengkel baik itu yang usaha besar maupun yang rumahan,” singkatnya sambil terburu-buru keluar dari ruangan.

Sumber : Indopost

Lebih baru Lebih lama