Wow...!!! Inilah Temuan Obat HIV AIDS


 Wow...!!! Inilah Temuan Obat HIV AIDS
Temuan obat HIV AIDS. 
MANADO, MediaSulut.Com -Alumni spesialis penyakit dalam Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, kembali menjadi keynot speaker pada nanopharma conferences 2019 di New York, pada bulan Maret 2019.

Menariknya, Ketua STIKES Halmahera, Dr. dr. Arend Laurence Mapanawang Sp, PD finasim, yang menjadi salah satu keynote speaker.

Teranyar, kampus yang dipimpinnya itu berhasil menemukan anti virus HIV AIDS dari herbal Halmahera, yakni dari buah tuis (red buah golobe), adalah farmasi herbal golobe untuk menginhibisi (red menghambat) retrovirus HIV AIDS.

Dr. Arend Laurence Mapanawang mengungkapkan, adalah kebanggaan putra Loloda Halmahera (nama kecamatan di Maluku Utara) yang mendapat kesemptan sebagai pembicara ‘di jantung’ Amerika Serikat.

“Ini kesempatan yang jarang mendapat undangan. Apalagi STIKES Halmahera dikategorikan kampus kecil di Indonesia timur,” ungkap Mapanawang kepada wartawan, Minggu (03/06/2018).

Lanjut Alumni Program Doktor Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, banyak kampus besar negeri maupun swasta di Indonesia. Namun kata Mapanawang, kampus di timur Indonesia ini tidak terlepas dari riset – riset spektakuler yang dilakukan oleh STIKES Halmahera dan didukung oleh jurnal internasional IJHMCR milik STIKES Halmahera.

“Banyak kampus besar di Indonesia yang harus lebih giat memperkenalkan hasil-hasil temuan indonesia ke mancanegara. Apalagi kampus yang dibiayai negara,” tandas Mapanawang.

Mapanawang menambahkan, setelah sukses presentasi tentang golobe sebagai suplemen untuk inhibisi virus HIV di Las Vegas City 19 April 2018 lalu, kini kata Mapanawang, kembali mendapat kepercyaan serupa di New York.

“Materi kali ini tentang temuan STIKES Halmahera, dimana laor cacing laut ditemukan mengandung senyawa omega lengkap omega 3.6.dan 9 serta protein vitamin asam lemak dan lain – lain,” urainya.

Mapanawang membeberkan, hasil penelitian ini berfungsi untuk ibu menyusui hamil yang untuk kecerdasan anak serta untuk kesehtan jantung dan otak.

“Temuan tentang laor ini sudah dipatenkan. Dan, untuk daftar paten paling cepat delapan bulan hingga satu tahun rekom keluar. Kalau laor daftar sejak Februari 2018,” pungkasnya.

Sumber: bmc

Lebih baru Lebih lama