GMNI Manado Utus Kader Hadiri KLB di Medan


MediaSulut.com - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manado, siap melaksanakan kegiatan nasional Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 September 2016 di Medan Sumatera Utara. 

Immanuel Tommy Rondonuwu yang diutus hadir pada agenda tersebut menjelaskan bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari. “Ada beberapa cabang di Sulut juga yang akan ikut hadir pada kegiatan ini,” kata Immanuel yang juga merupakan Sekretaris Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat tersebut, Jumat (26/8/2016).

Dijelaskannya, Cabang Manado dan juga beberapa cabang GMNI di Sulut pun memang sengaja mengikuti kegiatan tersebut karena ingin adanya perbaikan organisasi untuk jauh lebih baik ditingkat pusat. Ada beberapa persoalan yang harus diperbaiki di tubuh GMNI.

Persoalan organisasi hingga persoalan dibawanya organisasi berideologi Marhaenis tersebut ke kepentingan satu diantara partai termasuk PDIP. “Itu yang kami tidak inginkan. Kami berdiri sendiri. Kami bukan uderbow partai, apalagi PDIP,” tegasnya.

Untuk menuju kegiatan KLB ini, GMNI pun sudah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan ditingkat nasional. Sedangkan Manado pun menggelar penerimaan anggota baru. “Dan dalam waktu dekat kami akan gelar Kaderisasi Tingkat Dasar dengan mengundang beberapa tokoh kelompok mahasiswa,” katanya.

Dia mengungkapkan, GMNI cabang Manado pun memiliki lebih dari sepuluh komisariat yang diantaranya terdiri dari seluruh fakultas di Unsrat dan juga beberapa perguruan tinggi di Manado. “Kami memiliki komisariat Swaradika dan Justitia yang nantinya juga akan diutus mengikuti kegiatan nasional KLB,” katanya yang mewakili komisariat justitia yang beranggotakan 50 anggota.

Sementara itu, Sion yang juga akan hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, KLB merupakan satu langkah maju ditengah tidak berjalannya program dari presidium GMNI. “Hal yang paling terlihat yaitu ketika organisasi gerakan mahasiswa tidak dipimpin oleh mahasiswa yang aktif di perguruan tinggi yang ada di Indonesia,” katanya yang merupakan mantan ketua senat fakultas ekonomi Unsrat itu.

Menurutnya, beberapa rangkaian kegiatan tersebut adalah satu solusi kongkrit dalam menjawab fenomena perkembangan ekonomi politik dunia dan Indonesia, tidak hanya itu saja tapi ini merupakan satu langkah maju dari kemunduran GMNI sebagai organisasi gerakan yang berideologi Marhaenisme.

Lantaran kader GMNI sebagai kader marhaenis harus mampu menjadi solusi di tengah carut marutnya kondisi negara saat ini baik di bidang ekonomi,politik,buda ya,pendidikan dan teknologi. Karena dalam rangkaian acara tersebut kita juga merumuskan program – program perjuangan, metode perjuangan dan pembenahan organisasi GMNI secara Nasional.

“Kami pun memutuskan untuk mengembalikan logo GMNI dari logo Banteng paska menjadi underbow PNI tahun 1959 ke logo semula yaitu Ganesha, sebelum menjadi underbow PNI yaitu tahun 1954- 1958,” terangnya.

peliput : Falen Logor
Lebih baru Lebih lama