Aksi Simpatik Marsinah 24 Tahun Dilupakan Tanpa Keadilan


 Aksi Simpatik Marsinah 24 Tahun Dilupakan Tanpa Keadilan
Pendemo saat melakukan aksinya. 
BOGOR, MediaSulut.Com - Kegiatan yang digagas "Marsinah Pahlawan Buruh Perempuan Indonesia Bogor" yang mengangkat polemik 24 tahun Marsinah tanpa keadilan. Gabungan aktivis mahasiswa dan pemuda lintas organisasi mengadakan aksi simpatik dan teater yang bertujuan mengenang kematian marsinah aktivis buruh perempuan yang belum terungkap.

Marsinah seorang buruh perempuan yang brrasal dari desa Siring, kecamatan Porong, Sidoarjo Jawa Timur tersebut pun pernah menuntut upah gaji naik Rp.550-, di PT.

Catur Putra Surya pada masa orde baru. Marsinah di culik dan di siksa selama 3 hari kemudian tewas mengenaskan dengan peluru menembus di kelaminnya. Sehingga aksi simpatik yang dihadiri oleh aktivis lintas generasi digelar di Institut Sahid Bogor pun ber tema kan "Menolak Lupa Marsinah 24 Tahun Tanpa Keadilan". Senin (08/05/2017).

Ketua pelaksana Heri Gunawan yang mengatakan aksi ini merupakan bentuk solidaritas kami kepada aktivis yang telah gugur melawan ketidakadilan. Marsinah adalah pahlawan sejati karna beliau berani mati demi memperjuangkan hak-hak buruh.

“Ada beberapa rangkaian dalam kegiatan aksi ini. yaitu kajian terkait marsinah, pentas seni, nonton film marsinah, tabur bunga, do’a bersama hingga pernyataan sikap MENOLAK LUPA MARSINAH” jelasnya.

Dalam rangkain kegiatan tersebut pun dibuka stand membaca buku gratis dari Gerakan Kultur Membaca yang di gagas oleh chingok sapaan akrabnya. Beliau mengapresiasi kegiatan ini dan menyayangkan nasib marsinah yang kerap ditelan bumi.

“Bahwasanya marsinah adalah barometer dalam perjungan kaum buruh menuntut haknya, dan saya berharap marsinah bisa diangkat jadi pahlawan buruh indonesia dan issu ini dibawa ke Komnas HAM” tandasnya.

Senada dengan Hasyemi Faqihudin (Ketua Koordinator DKI Jakarta Perhimpunan Mahasiswa dan Pemuda) pun turut menghadiri pagelaran simpatik tersebut. Menurutnya, Aksi ini sangat mulia dan kita akan bantu dipusat untuk menyampaikan aspirasi keadilan ini.

"Pelanggaran HAM yang terjadi di papua, Aceh, hingga hak hak warga dikota besar. Dan Kasus marsinah ini harus di kaji dan tuntaskan hingga akar permasalahan" tutupnya.

Penulis: TW

Lebih baru Lebih lama