45 Legislator DPRD Sulut Gelar Masa Reses II Tahun 2017

 Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw turun reses di Karombasan Selatan.
Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw turun reses di Karombasan Selatan.
MANADO, MediaSulut.com - Demi Menampung Aspirsi Masyarakat (Asmara), para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang berjumlah 45 orang telah selesai melaksanakan reses II di daerah pemilihannya masing-masing sejak tanggal 14-22 September 2017.

Beragam aspirasi yang telah diserap ketika para anggota DPRD Sulut turun langsung bertatap muka dengan masyarakat. Seperti ketika Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw turun reses di Karombasan Selatan, masyarakat mengharapkan adanya lampu jalan, perbaikan drainase, soal beras miskin (raskin) yang pembagiannya tidak merata.

 Anggota DPRD Sulut, H Amir Liputo saat melaksanakan reses di kelurahan Ternate Baru.
Anggota DPRD Sulut, H Amir Liputo saat melaksanakan reses di kelurahan Ternate Baru.  
Sedang Wakil Ketua Komisi III, Amir Liputo melaksanakan reses di beberapa kelurahan di Kota Manado. Ketika reses di Hotel Bersehati, kampung Islam, dan Ternate baru, warga mempertanyakan soal dana bantuan banjir. Yang masih banyak warga yang mengalami bencana belum mendapatkan dana bantuan banjir. Masalah kemacetan di Kota Manado dan pemadaman listrik yang masih sering terjadi.

 Anggota DPRD Sulut Teddy AH Kumaat saat melaksanakan reses di Kelurahan Wenang Selatan.
Anggota DPRD Sulut Teddy AH Kumaat saat melaksanakan reses di Kelurahan Wenang Selatan. 
Sementara itu, anggota DPRD Teddy A H Kumaat melakukan reses di kantor kelurahan Wenang Selatan. para warga mengeluhkan drainase dan kewenangan pengurusan AMDAL samapi dengan Zonasi.

 Anggota DPRD Sulut Jenny Mumek saat melaksanakan reses di Desa Remboken.
Anggota DPRD Sulut Jenny Mumek saat melaksanakan reses di Desa Remboken. 
Dari daerah kabupaten Minahasa, angggota DPRD Sulut Jenny Mumek melaksanakan reses II  di Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa. Para warga mendesak pemerintah agar dapat segera diperbaiki, jika tidak diperbaiki maka dikhawatirkan dapat menimbulkan korban jiwa.

“Kami meminta kepada pemerintah agar jalan yang ada di depan Polsek Remboken sampai ke pertigaan menuju Langowan mendesak untuk segera diperbaiki,” keluh salah satu warga desa. Selain mengeluhkan soal infrastruktur jalan yang sudah sangat memprihatinkan, warga juga mengeluhkan permasalahan kelangkaan pupuk yang akhir-akhir ini sulit didapat.

 Sjenny Kalangi lakukan reses di Sangtombolang, Bolmut.
Sjenny Kalangi lakukan reses di Sangtombolang, Bolmut. 
Sedangkan dari dapil Bolaang Mongondow Raya (BMR), Sjenny Kalangi melakukan reses di Desa Apeng Simbaka, Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). dengan rasa kepedihan mendalam melihat mendengarkan curahan hati warga.

“Ada seorang bapak ketika menyampaikan aspirasi membuat saya terharu dan tak kuasa menahan air mata. Ia memohon kepada Pemerintah Provinsi untuk mengijinkan mereka yang tinggal di atas rawa untuk bisa menambah atau menampung tanah di rumahnya dan halamannya,” tutur politisi Partai Gerindra ini.

 Rumah warga di atas rawa.
Rumah warga di atas rawa.
Lanjut Kalangi, ada lagi harapan warga terhadap pemerintah, yaitu bantuan bibit dan alat, mengingat aktivitas di sana mayoritas adalah bertani dan berkebun.

“Mereka juga minta bantuan bibit jagung, kalau memungkinkan bantuan traktor untuk petani,” ujar Kalangi.
Di samping itu, soal batas waktu pemakaian BPJS saat berobat pun dipertanyakan.

“Apakah ada batas waktu? Saat warga ke puskemas di atas jam 2 siang Kartu Jaminan Kesehatan mereka tidak berlaku” tukas personil Komisi I itu.

Adapun hasil dari masa reses II tahun 2017 ini di laporkan serta diserahkan pada paripurna laporan hasil reses di DPRD Sulut, Senin (25/-7-2017). (ADV)
Lebih baru Lebih lama