 |
| Anggota DPRD Sulut Yongki Limen dan Dirut dr. Maxi Rondonuwu bersama jajaran RS Kandou. |
MANADO, MediaSulut.Com - Usai Inspeksi Mendadak (sidak) Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara (Sulut) Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Yongki Limen lanjutkan sidak ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr RD Kandou yang beralamat Jalan Raya Tanawangko No.56, Malalayang Satu Barat, Malalayang, Kota Manado, Selasa (21/03/2017).
Didalam sidak tersebut, Ko Yongki (panggil akrab) merasa bangga dengan RS Kandou. Setiap pasien diruangan-ruangan yang dikunjungi tak ada satupun yang mengeluh dengan pelayanan para dokter di RS tersebut.
"Saya sudah kungjungi beberapa ruangan yang pasien tempati, semua meras pelayanan di RS Kandou sangat baik. Dengan hal itu saya berharap kinerja baik dari dokter dan Direktur bisa lebih merubah wajah RS Kandou yang dulunya sempat tercoreng ini. Namun bukan sampai disini kinerja para dokter yang ada RS ini, kita lihat nanti apakah pelayanan RS kandou masih perlu dipertanyakan atau akan terus semakin baik," ujar Ko Yongki.
Lanjutnya, kedatangan dirinya ke RS Kandou untuk memperjelas terkait darah untuk pasien dari PMI Sulut yang dihargai dengan tiga ratusan ribu dipasok ke RS tersebut .
"Saya ingin perjelas darah yang dihargai tiga ratusan ribu dari PMI yang dipasok ke RS ini dan ternyata benar dungkapkan beberapa pasien yang saya kunjungi mengatakan seperti itu," tandasnya.
Ditempat yang sama, Dirut RS Kandou dr. Maxi Rondonuwu mengatakan, sejujurnya pihaknya belum tahu persis dengan patokan harga dari PMI Sulut. Namun dengan kehadiran anggota dewan (Yongki Limen red) baru diketahui.
"Saya baru mengetahui adanya darah dari PMI Sulut dipasok ke RS Kandou dengan harga segitu. Tapi saya berharap pemerintah bisa mencari solisi dengan hal ini, agar pasien pun tidak terbebani dengan darah yang begitu mahal," tukas Rondonuwu.
Seusai sidak Ko Yongki langsung mengarah kembali ke kantornya dengan beberapa jurnalis DPRD Sulut mendampingi dengan mengucapkan terima kasih kapada Wartawan.
Penulis: Ferlyando Sandala