Warga Kawanua di Jakarta Deklarasikan Dukung Ahok

ilustrasi. 
JAKARTA, MediaSulut.Com - Pemilihan gubernur dan wakil  gubernur Jakarta dipastikan bakal seru apalagi 3 kandidat sama-sama ngotot untuk meraih kemenangan. Ketiga kandidat tersebut yakni, Ahok (petahana) Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono. 

Untuk Jakarta sendiri para pemilih terdiri dari sejumlah suku dan daerah yang menetap di Jakarta.

Warga Sulawesi Utara di Jakarta sendiri bersatu mendukung Ahok diri sebagai calon cagub dan cawagub. 

Mereka yang tergabung dalam Kawanua Sahabat Setia Ahok-Djarot mendeklarasika dukunganya di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Sabtu (15/10/2016).

Calon wagub Jakarta Djarot dan istrinya, Happy Farida ikut hadir dalam deklarasi tersebut. Namun istri Djarot yang lebih dulu tiba yakni pukul 09.00 WIB. Sedangkan Djarot hadir belakang sekitar pukul 10.45 WIB.

Kehadiran pasangan Ahok ini langsung disambut oleh Tari Kabasaran, tarian dari Sulawesi Utara.

Pembawa acara komedian stand up comedia Roni Immanuel, atau biasa dikenal Mongol Stress, mengatakan masyarakat yang hadir dalam acara deklarasi merupakan warga Sulawesi Utara yang sudah memiliki KTP di DKI Jakarta.

"Kami ambil keputusan dukung Pak Ahok dan Pak Djarot," kata Mongol di Jakarta, Sabtu.

Salah satu penggagas deklarasi Ahok-Djarot, Gita Montolalu mengatakan ada tujuh alasan masyarakat Sulawesi Utara di Jakarta mendukung Ahok-Djarot.
Alasan pertama, kinerja Ahok-Djatot jujur, bersih, tegas dan anti-korupsi. Selain itu, kinerja Ahok membumi, dapat dilihat dan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

"Ketiga, Ahok-Djarot punya program realistis dan dapat didukung. Jakarta berbeda hari ini dan akan lebih baik lagi lima tahun yang akan datang," kata Gita.
Alasan lainnya, kinerja Ahok-Djarot transparan, bisa dilihat. Ahok-Djarot juga dianggap peduli untuk memperbaiki dan meningkatkan derajat masyarakat miskin ke arah lebih baik dan layak.

Lebih dari itu kata Gita, Ahok-Djarot dianggap pasangan tepat memimpin DKI Jakarta dengan hati nurani, beriman, punya pengetahuan dan keahlian.

Menurut dia tujuh, kepemimpinan Ahok-Djarot adalah simbol bhinneka. Tidak memandang suku, agama, ras. "Tapi memimpin berlandaskan takut kepada Tuhan, bukan manusia," tegas dia.

Ahok-Djarot diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai Golkar dan Partai Nasdem.
Lebih baru Lebih lama